Game seluler telah menggemparkan industri game global, dengan perkiraan 2,7 miliar gamer seluler di seluruh dunia pada tahun 2020. Di antara banyak model penetapan harga berbeda yang tersedia untuk pengembang game, game "gratis untuk dimainkan" telah muncul sebagai model bisnis yang dominan dalam beberapa tahun terakhir.
Game gratis untuk dimainkan (F2P) dapat diunduh dan dimainkan secara gratis, memungkinkan siapa saja yang memiliki smartphone atau tablet untuk menikmati game tanpa investasi uang. Namun, untuk membuka kunci fitur tertentu atau membuat kemajuan lebih cepat, pemain memiliki opsi untuk membelanjakan uang nyata untuk barang virtual seperti mata uang dalam game, power-up, atau item kosmetik.
Keadaan industri game seluler sangat mencengangkan, dengan pendapatan game seluler di seluruh dunia sebesar $77,2 miliar yang dihasilkan pada tahun 2020 saja. Ini didorong oleh teknologi baru dan lebih baik, desain game yang disesuaikan yang menarik bagi semua jenis audiens, dan meningkatnya jumlah pemain game secara global. Tingkat pertumbuhan yang diproyeksikan untuk tahun 2021 mencapai 20% yang mengesankan, yang menunjukkan potensi besar industri game seluler.
Keberhasilan bermain game seluler gratis sangat bergantung pada keseimbangan desain game dan monetisasi yang terampil. Di sinilah bakat dan kreativitas industri game berperan. Desainer game harus memastikan bahwa game mereka menarik dan menyenangkan untuk dimainkan, dengan mengingat bahwa semua pemain dengan preferensi dan keterampilan yang berbeda harus menikmati game tersebut. Tak perlu dikatakan lagi, mekanisme gim harus seimbang, dan gim harus menarik secara kreatif dan visual untuk menarik dan mempertahankan pengguna.
Mata uang virtual adalah aspek penting dari game F2P, karena merupakan mekanisme utama monetisasi dalam game semacam itu. Pemain dapat membeli koin atau permata virtual untuk mengakses fitur khusus, meningkatkan pengalaman bermain game, dan meningkatkan kemampuan karakter. Sebagai bagian integral dari mekanisme game, tanpa mata uang virtual, game F2P tidak akan ada, dan game tersebut tidak akan dapat menghasilkan pendapatan.
Dalam industri game, model pendapatan sangat bervariasi, tetapi model permainan gratis berfokus terutama pada tiga model: iklan, pembelian dalam aplikasi, dan langganan. Model berbasis iklan adalah cara terbaik untuk menayangkan iklan bertarget kepada pemain, membuka saluran monetisasi baru. Namun, iklan sering kali mengganggu dan dapat memengaruhi pengalaman pengguna secara negatif, itulah sebabnya pengembang game berusaha keras untuk menemukan cara baru dan tidak terlalu mengganggu dalam menayangkan iklan.
Di sisi lain, pembelian dan langganan dalam aplikasi menawarkan cara yang lebih langsung dan tidak terlalu mengganggu untuk menghasilkan pendapatan. Pemain disajikan dengan cara yang menarik dan menarik untuk membelanjakan uang nyata untuk item virtual atau konten premium di dalam game. Studi menunjukkan bahwa pemain yang bersedia membayar bertanggung jawab atas sebagian besar keuntungan F2P.
Seiring pertumbuhan industri game seluler, kebijakan toko aplikasi seluler akan terus berkembang, dan kepercayaan audiens terhadap model monetisasi F2P harus terus meningkat. Sejauh ini, sebagian besar penonton menghargai game F2P setelah menyadari bahwa memainkan game semacam itu tidak berbahaya dan yang terpenting, menyenangkan.
Kesimpulannya, game seluler gratis untuk dimainkan adalah realitas industri game, dan masa depan tampak cerah untuk model F2P. Dengan desain game yang tepat, penargetan audiens yang tepat, dan model pendapatan yang seimbang, desainer game akan terus mengembangkan game yang menarik pemain dan menghasilkan sumber pendapatan tetap. Dalam jangka panjang, masa depan industri terlihat sangat positif, dan kita dapat berharap melihat model hybrid yang sukses di tahun-tahun mendatang.
0 Komentar